Latihan Menulis

Yep, postingan pertama untuk blog pertama.

Kenapa baru sekarang nulis blog? Ada beberapa hal yang mendorong saya untuk mulai menulis, salah satunya untuk dijadikan tempat nyampah isi pikiran daripada numpuk didalam kepala. Pas mau menulis postingan ini saya sudah berhalusinasi membayangkan seperti writer-writer blog terkenal yang tulisan-tulisan blognya dibaca banyak orang sampai jadi trending topik di twitter -padahal gatau dah macem mana itu twitter.

Mungkin dengan menulis juga saya bisa meningkatkan keterampilan untuk berkomunikasi, karena selama ini saya dicap sebagai seorang pendiam dan introvert kronis, ketika ngomong selalu terbata-bata, ga pernah dikasiin bumbu (singkat, padat dan seringkali gajelas).

Menulis postingan mudah-mudahan bisa jadi manfaat untuk saya ataupun yang membacanya. Palingan isinya campur aduk mulai dari mengenai komputer, musik, keluh kesah sampai sok-sokan jadi ahli psikologi (saya maniak mengenai komputer, tapi punya delusi jadi psikiater). Wakakaka, mari tertawa.

Pagi ini entah kenapa keranjingan dengar lagunya Ed Sheeran yang judulnya Photograph. Coba nonton music videonya di yutup jadi senang lihat dan dengar lagunya. Sok dengerin lagi klo belum dengar.

Ada beberapa kalimat yang ngena banget sampe buat kepikiran. Sok ini yang pertama:

Loving can hurt, loving can hurt sometimes

Yes, selama ini kebanyakan orang mengenal yang namanya “love” itu bikin lupa dunia, jalan berduaan, makan bareng, mojok ditempat yang sepi berduaan sampai melakukan kegiatan 18+ (nyindir), pokoknya bersenang-senang dan yang enak-enak. Giliran bagian yang gaenaknya langsung disuruh jalani sendirian, jadi disini letaknya “love” yang sebenar-benarnya dengan monyet “love” ye. Saya pernah nulis status whatsapp yang isinya semua orang pasti memiliki masalah, yang membedakan tu cara orang tersebut menangani masalah tersebut. Mau mengenal nature asli seseorang tu ketika sedang dalam banyak tekanan dan masalah. Ketika dalam posisi seperti itu apakah mereka masih mau mengertikan dan membantu masalah kita? Apa malah ngamuk-ngamuk?

Kembali ke potongan lirik, berhubungan dengan orang lain pasti ada masalah dan konflik, tapi seringnya orang hanya membiarkan ataupun menghindarinya, didiemin sampai entah kapan muncul lagi dengan level yang berbeda. Someone that truly loves you will stand with you in case of anything. (Anything yak, bukan senang-senangnya)

Next potongan liriknya:

And if you hurt me
That’s okay baby, only words bleed

Nih yang kalau bisa nemuin orang yang bisa begini mending langsung sikat dah beneran. Susah nyari orang yang benar-benar tetap ingin bersama kita walaupun sering kita siksa (masochist alert). Ahhahaha.

Orang-orang ini akan selalu mengedepankan kita dalam hal dan keadaan apapun tanpa menginginkan feedback atau balasan apapun.

Tidak pernah meminta lebih apapun, hanya ingin orang yang dimaksud tersebut bahagia walaupun entah bisa bersama ataupun tidak.

Ketika kita menjauhi ataupun menyakiti mereka, mereka akan selalu kembali saat dibutuhkan seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

Mereka bahagia melihat orang yang disayangi bahagia walaupun tidak bersamanya, selalu memberikan apa yang kita perlukan, bukan apa yang kita inginkan.

Yaaa, kalau simpelkan, cari orang yang benar-benar mau dengan kita, mau diajak susah. Tapi yang perlu digaris bawahi, orang tersebut melakukan hal tersebut karena memang dia mau bukan karena kasihan ataupun alasan lainnya. Kalau alasannya lain, kemungkinan akan menjadi duri dalam daging. Kenapa saya berani nulis begitu?  Tunggu wae ye di postingan berikutnya, ahaha.

2 thoughts on “Latihan Menulis

  1. “Kalau alasannya lain, kemungkinan akan menjadi duri dalam daging. Kenapa saya berani nulis begitu? Tunggu wae ye di postingan berikutnya, ahaha.”

    Kenapa kak?

    1. Bayangin aja misalnya (misal lho ya), alasan nikah karena kasihan ke orang tersebut, padahal cuma ada rasa sedikit kedianya. Ketika mereka ada masalah, bakalan mudah banget outputnya pisah. Karena “rasa kasihan” itu gampang hilang. Apalagi klo ga ada kasih sayangnya, mungkin ga pisah, tapi salah satu pihak yang merasa bosan bakalan nyari pelarian, nyari selingkuhan yang bisa memberikan sesuatu. Ga mau pisah karena “kasihan” tapi nyari pelarian.

Leave a Reply to farizzy Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

%d bloggers like this: