Kamu mah ga ada alim-alimnya Riz!!

Boooo, dah beberapa kali kalimat 1 ini dilontarkan ke saya oleh orang yang berbeda. Sebelum-sebelumnya isi postingnya dark terus temanya, sekarang ganti tema ke yang rada sedeng dan nyeleneh dikit lah yak biar ketawa-ketawa kek orang gila dikit.

Jadi bagi saya yang penting berbuat baik ke orang yang tepat, kalau ada yang curhat, biasanya tak kasi bantuan ga pernah ngambil dari ajaran agama (saya bukan Ustad) karena saya tau diri. Ahahaha. Nah setiap orang pasti punya lah kepribadian masing-masing, kali ini bakalan ngulas tentang kepribadian.

Bagi yang pernah melamar kerja pasti pernah mengerjakan yang namanya psikotes. Ntah itu yang seperti ini

  atau

dan masih banyak lagi yang lainnya.

Sewaktu dulu, pas masih cupu-cupunya, menganggap ini psikotes cuma buat main-main dan refresing doang setelah kerja keras bagaikan kuda mengerjakan test menghitung koran. 😀

Sekarang sudah mudeng maksud dari semua tes ini untuk apa, makanya pengen tak bahas di postingan kali ini. Hayu dah mulai, banyak cingcong kali.

Untuk setiap bidang pekerjaan, tentunya semua tipe karakter orang bisa memiliki kompetensi disitu, akan tetapi ada yang namanya sifat asli / nature dari seseorang, ada yang tegas, kalem, sukanya meeting, suka langsung action, pendiam, tukang ribut, dll. Semua orang bisa tegas, tapi bakalan beda dengan orang yang sifat aslinya sudah tegas, disinilah fungsinya psikotes kepribadian, agar mengetahui sifat asli dari kandidat.

Kebanyakan orang taunya kepribadian tu seperti introvert, ekstrovert, melankolis atau yang lainnya. Tapi kalau menurutku, yang cukup jelas menjabarkan kepribadian seseorang, ada 16 jenis kepribadian yang ada. Yaitu:

  1. Architect (INTJ)
  2. Logician (INTP)
  3. Commander (ENTJ)
  4. Debater (ENTP)
  5. Advocate (INFJ)
  6. Mediator (INFP) <– meeeeeeee 😀
  7. Protagonist (ENFJ)
  8. Campaigner (ENFP)
  9. Logistician (ISTJ)
  10. Defender (ISFJ)
  11. Executive (ESTJ)
  12. Consul (ESFJ)
  13. Virtuoso (ISTP)
  14. Adventurer (ISFP)
  15. Entrepreneur (ESTP)
  16. Entertainer (ESFP)

Panjang coy, ada 16. Untuk test onlinenya monggo bisa dicek disini.

Jadi menurutku detail mengenai kepribadian orang di web 16personalities tu cukup akurat. Untuk pengklasifikasian kepribadian ini kita kurang lebih bisa mengetahui pribadi ini cocok untuk pekerjaan seperti apa, peneliti cocoknya kepribadian apa, gitu.

Semua orang punya kelebihan masing-masing, tapi sering kali kita tu lupa bahwa dibalik kelebihan tersebut pasti ada kelemahan. Ada yang pintar banget tapi suka boong, ceria tapi pemalas dll. Ketika kita mengetahui kekurangan seseorang tersebut, acap kali kita langsung kecewa (ingat, manusia paling gampang mengingat hal yang negatif ketimbang yang positif). Kita tidak bisa menerima kekurangan dari orang tersebut karena kita terlena dengan kelebihannya.

Yang dibutuhkan disini tu simpel, kita cuma perlu memahami bahwa “nobody is perfect“, janganlah kita yang menilai seseorang yang ternyata kemudian ketika tidak sesuai, kita sendiri juga yang kecewa, opo meneh?

Doh, ini judul dengan isinya kok beda yak? Ahahaha.

Maksudku nulis judul seperti itu tu gini, saya ga pernah membenci kepribadian orang secara langsung, tapi bencilah yang mereka lakukan. Maksudnya dari kalimat tersebut tu gini, misalnya ada pencuri, saya ga serta merta benci kepada si pencuri tapi benci ke perilaku mencurinya. Kenapa begono? Karena ketika sudah men-cap bahwa kita benci ke seseorang, bawaannya kita tu hal negatif doang yang bakalan kelihatan, padahal yak, setiap tingkah laku tu pasti ada alasannya, dan sungguh tidak adil kita membenci seseorang tanpa mengetahui alasan dari perbuatannya.

Satu lagi, kemarin pas lagi ngobrol-ngobrol mengenai orang yang RIYA, ada kalimat “ambil positifnya aja”. Kalau bisa sih, jangan segala-galanya kita ambil positifnya aja, negatifnya kita anggap ga ada. Hal negatif itu bakalan menjadi hal lumrah yang dilakukan karena dikesampingkan, bukannya dihilangkan. Akan lebih indah ketika kita ambil positifnya dan bagaimana caranya supaya negatifnya tu dieliminasi, jadinya tinggal positifnya doang.

Jadi hayuk lah kita mencoba berbuat baik kepada setiap orang walaupun orang yang tidak dikenal dengan hal-hal yang kecil seperti yang tadi saya sebutkan.

Everyone has something they hold dear, something they never want to lose. That’s why they pretend. That’s why they hide the truth. And that’s why they lie.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

%d bloggers like this: